BERITA

SELAMAT DATANG DI SMA NEGERI 1 LALAN

Upacara Bendera SMA Negeri 1 LALAN Senin 14 Februari 2022

Ditulis tanggal 14 Feb 2022 | Dibaca 436 kali

Upacara Bendera SMA Negeri 1 LALAN Senin 14 Februari 2022 dilaksanakan dengan cukup hikmat, pada upacara kali ini dengan pembina Bapak Marhen,menurut bapak marhen upaca kali ini lebih baik daripada pelaksanaan upaca sebelumnya, hanya saja ada beberapa hal yang kurang yaitu petugas upacara yang diharapkan agar meningkatkan lagi Peraturan Baris-Berbarsinya (PBB)nya.

1.1 Amanah Oleh Pembina Upacara

Lebih lanjut, beliau juga membahas tentang perjuangan orang jaman dulu dalam menuntut ilmu, menurut penyampaian bapak Marhen pada jaman dulu orang yang ingin sekolah sangat susah, selain karena akses untuk sekolah yang sangat sulit, kurangnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan juga sangat rendah. Apalagi pada jaman Kolonial Belanda, hanya anak-anak bangsawan dan anak dari orang Belanda saja yang boleh mengenyam bangku pendidikan. Dan lagi sistem pendidikannnya juga sebenarnya ridak menguntungkan bangsa indonesia. Pada masa itu belanda mendirikan sekolah hanya untuk memperoleh tenaga kerja atau buruh yang murah. Bisa membaca dan menulis saja sudah bisa jadi juru tulis di perusahaan Koloni.

Pada jaman dulu Ada banyak sekali jenis yang. Diantaranya adalah Sekolah Ongko Siji yang kemudian menjadi HIS (Hollandsc Inlandsche School), Sekolah Ongko Loro, ELS (Europeesche Lagere School), Sekolah Rakyat atau Volkschool, dan masih banyak lagi.

Masing-masing mempunyai aturan tersendiri khususnya dalam hal penerimaan siswa. Sekolah Ongko Siji ataupun HIS umumnya untuk anak-anak pribumi kalangan menengah ke atas seperti bangsawan, pegawai PNS atau pemerintahan, pegawai perusahaan, dan semacamnya. Ketika masih bernama Sekolah Ongko Siji lama belajarnya 5 tahun, namun kemudian menjadi 6 tahun.

Sekolah Ongko Loro dan Sekolah Rakyat hampir sama yaitu diperuntukkan bagi anak-anak kalangan menengah ke bawah seperti anak petani desa, buruh kasar, dan sebagainya. Lama belajarnya cukup 3 tahun dengan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantarnya dan bahkan beberapa menggunakan bahasa daerah masing-masing sebagai pengantarnya.

ELS merupakan sekolah bagi anak-anak Eropa, Indo, dan beberapa anak pribumi dari kalangan elit bangsawan. Tentu saja hanya sedikit anak pribumi yang masuk dalam sekolah ini dan didominasi oleh kalangan Eropa. Lama belajarnya adalah 6 tahun dengan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar.

Dengan begitu, tampak sekali perbedaan kelas yang didasarkan pada bangsa atau warna kulit serta kondisi ekonomi. Selain beberapa sekolah di atas masih ada lagi sekolah dasar khusus anak Tionghoa yaitu HCS (Hollandsch Chinesche School) dan HAS (Hollandsch Arabsche School) yaitu sekolah khusus anak-anak keturunan Arab atau Timur Tengah.